Hello...!!! The Power Of Putih Abu-abu SMA Negeri 1 Matur Kab. Agam Sumatera Barat yang semakin keren, blog ini di publikasikan untuk browser terutama para siswa SMAN 1 matur dan juga para alumni, semoga dengan adanya blog ini, semakin eratnya tali silaturahmi antara kita semua. Saran dan kritik kami harapkan untuk kesempurnaan blog kami ini (lihat menu Redaksi).....
twitter facebook google plus linkedin rss feed email

4 Okt 2012

Puisi Karya Taufik Ismail

KITA ADALAH PEMILIK SANG REPUBLIK INI
 (1966)


Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus

Karena berhenti atau mundur

Berarti hanyut

Apakah akan kita jual keyakinan kita

Dalam pengabdian tanpa harga

Akan maukah kita duduk satu meja

Dengan para pembunuh tahun yang lalu

Dalam setiap kalimat yang berakhiran:
“Duli Tuanku”?
Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang ditepi jalan
Mengacungkan [...]



SERATUS JUTA
(1998)

Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Di tengah mereka tak tahu akan berbuat apa
Kini kutundukkan kepala, karena
Ada sesuatu besar luar biasa
Hilang terasa dari rongga dada
Saudaraku yang sirna nafkah, tanpa kerja
berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Kita mesti berbuat sesuatu, betapun sukarnya.


Tentang Taufik Ismail

Taufiq  Ismail lahir di Bikittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1935. Beliau merupakan budayawan dan sastrawan yang sangat populer . Beragam penghargaan telah diperolehnya, baik tingkat nasional maupun  tingkat internasional. Ia telah melahirkan banyak karya seperti puisi, essai  sastra, karya terjemahan, dan lain lain. Namanya pantas disejajarkan dengan budayawan seperti Emha Ainun Najib dan Chairil Anwar.



Masa kecil Taufiq Ismail lebih banyak dihabiskan di Pekalongan. Ia pertama masuk sekolah rakyat di Solo, lalu pindah ke Semarang, Salatiga dan menamatkan sekolah rakyatnya di Yogyakarta. Ia melanjutkan SMP di bukit tinggi dan SMA di  Bogor. Selesai SMA, ia mendapatkan beasiswa American Field International School untuk bersekolah di Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS. Ia merupakan angkatan pertama dari Indonesia. Kemudian ia melanjutkan sekolah di di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI yang sekarang menjadi IPB. Setelah tamat ia mengikuti , International Writing Program, University of Jowa, Iowa City, Amreika Serikat. Ia juga belajar di Faculty of Languange and Literature, American University in Cairo, Mesir. Namun karena pecah perang, maka ia pulang sebelum studinya selesai.



Taufiq Ismail bermimpi menjadi seorang sastrawan saat masih SMA. Saat itu ia mulai menulis beberapa puisi yang mulai dimuat di majalah majalah. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang suka membaca, sehinga ia  mulai suka membaca sjak kecil Hobinya membaca semakin terpuaskan sejak ia menjadi penjaga perpustakaan di perpustakaan Pelajar Islam Indonesia Pekalongan.



Minatnya dalam dunia sasta mulai tumbuh sasat ia sekolah di SMA Whitefish Bay di Milwaukee, Wisconsin, AS berkat program beasiswa pertukaran pelajar. Di sana, ia mulai mengenal karya sastra asing.

Taufiq Ismail bersama sastrawan sstrawan lainnya berhasil mengenalkan sastra ke sekolah-sekolah dengan program “Siswa Bertanya, Sastrawan Menjawab’. Program itu disponsori oleh Yayasan Indonesia dan Ford Foundation.

Karya Taufiq Ismail diantaranya ialah buku kumpulan puisi yang salah satunya berjudul Manifestasi (1963; bersama Goenawan Mohamad, Hartojo Andangjaya, et.al) juga Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Yayasan Ananda (1998).

Ia juga sempat meraih penghargaan, yaitu American Field Service International Scholarship untuk mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Amerika Serikat dan Anugerah Seni Pemerintah RI pada 1970; dan – SEA Write Award (1997).


0 komentar:

Posting Komentar